Minggu, 17 Juni 2012

Hotel Grand Hyatt Segera Hadir di Tanjung Bunga


Tribun Timur - Kamis, 14 Juni 2012 15:01 WITA

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM--Pengembang papan atas, Agung Podomoro Group, melirik Kota Makassar sebagai daerah tujuan investasi. Daerah bagian selatan Makassar rupanya menjadi titik sasaran. 

Daerah ini berbatasan dengan Kabupaten Gowa dan Takalar serta berada di tepi pantai. Kini, daerah selatan kota itu sedang digarap PT GMTD, anak perusahaan Lippo Karawaci.

Rencana investasi perusahaan milik pengusaha dan orang terkaya di Indonesia, Trihatma Haliman, itu disampaikan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin. Ilham telah betemu dengan perwakilan manajemen Agung Podomoro Group dan berbicara secara informal.

"Saya baru bicara dengan orang level bawahnya terkait rencana investasi itu. Belum ada pembicaraan dengan eksekutif seperti Pak Trihatma. Tapi rencana investasi itu ada dan wilayahnya di bagian selatan kota," kata Ilham usai menjadi narasumber Nusantara Infrastructure Government Relations Confrence di Grand Clarion Hotel and Convention Center, Makassar, Kamis (14/6/2012).

Saat ditanya, apakah Agung Podomoro akan membangun perumahan mewah, apartemen, atau pusat perbelanjaan, Ilham belum bisa menjawabnya. Ia hanya menyampaikan adanya rencana itu.

"Hotel Grand Hyatt di Tanjung Bunga juga akan dibangun Agung Podomoro tapi masih ada yang lain," katanya.

Arsitek tata kota Danny Pomanto saat mendampingi Ilham membenarkan rencana investasi perusahaan properti yang membangun pusat perbelanjaan dan apartemen mewah di Jakarta itu. Sebelum berinvenstasi, Agung Podomoro terlebih dahulu melakukan survei. Danny mengatakan, survei menggandeng AC Nielsen.

"Dari hasil survei itu ternyata Makasssar merupakan daerah terbaik kedua setelah Jakarta dalam hal properti," ujar Danny kepada Tribun.

Selain Lippo Karawaci, perusahaan properti kelas nasional yang berinvestasi di Makassar, antara lain Ciputra dan Nusantara Infrastructure, namun khusus jalan tol dengan menggandeng Bosowa Corporation.

Penulis : Edi Sumardi
Editor : Imam Wahyudi

Sabtu, 16 Juni 2012

Intiland bangun dua hotel di Makassar


Oleh Adisti Dini Indreswari - Jumat, 08 Juni 2012 | 15:47 WIB

JAKARTA. PT Intiland Development Tbk melalui anak usahanya, PT Intiwhiz International terus memperluas jaringan Grand Whiz Hotel dan Whiz Hotel ke sejumlah kota di Indonesia. Contohnya di Makassar, Intiwhiz akan mengoperasikan dua hotel sekaligus.

Intiwhiz tidak khawatir kedua hotel itu akan bersaing, sebab pasarnya berbeda. Grand Whiz merupakan hotel bintang tiga dengan tarif Rp 400.000-Rp 500.000 per malam, sedangkan Whiz hotel budget dengan tarif Rp 300.000-Rp 400.000 per malam. 

Intiwhiz telah menggandeng PT Megah Jaya Prima Lestari sebagai investor untuk mengembangkan Grand Whiz Hotel Makassar. Megah Jaya Prima Lestari menyediakan lahan dan membangun hotel, sedangkan Intiwhiz bertindak sebagai operator. Megah Jaya Prima Lestari telah mengucurkan investasi Rp 60 miliar untuk pembangunannya.

Grand Whiz Hotel Makassar menempati lahan seluas 1.500 meter persegi (m2). Hotel ini menyediakan 150 kamar, ditambah sejumlah fasilitas seperti ruang rapat, restoran, kolam renang, dan fitness.

Moedjianto Soesilo Tjahjono, Presiden Direktur dan Chief Executive Officer (CEO) Intiwhiz bilang, Makassar memiliki potensi besar bagi industri perhotelan. "Bukan hanya ibukota Sulawesi Selatan, Makassar juga pusat bisnis dan kota penghubung utama di Indonesia timur," ujarnya usai penandatanganan kesepakatan kerjasama di Jakarta, Jumat (8/6).

Merujuk data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Makassar, saat ini di kota itu baru ada 196 hotel dengan 6.500 kamar. Padahal kebutuhan yang ada mencapai 7.000 kamar, mengingat jumlah wisatawan dan pebisnis yang mengunjungi Makassar terus meningkat.

http://industri.kontan.co.id/news/intiland-bangun-dua-hotel-di-makassar

Starbuck Coffe Buka Cabang di Siloam Hospitals


Tribun Timur - Kamis, 7 Juni 2012 22:01 WITA

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM--Rumah Sakit Internasional Siloam Hospitals rencananya melakukan soft launching pada Juli 2012 nanti. Sedangkan grand opening rumah sakit yang berlokasi di Jalan HM Patompo, kawasan Kota Mandiri Tanjung Bunga ini, diagendakan Agustus 2012 mendatang. 

Tak hanya fasilitas perawatan modern yang disediakan oleh manajemen rumah sakit. Tetapi, pengunjung rumah sakit ini, nantinya akan dimanjakan pula dengan sejumlah fasilitas untuk tempat bersantai. Di antaranya, Starbuck Coffe.

Untuk menyosialisasikan rumah sakit ini kepada masyarakat, manajemen RS Siloam Hospitals  akan menggelar seminar dan dokter gathering yang akan digelar Minggu (10/6/12) lusa, di rumah sakit ini.

Penulis : Ilham Arsyam
Editor : Imam Wahyudi


Kantor Pajak Makassar Target Penerimaan 2012 Rp 580 Miliar


Tribun Timur - Kamis, 7 Juni 2012 23:03 WITA

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM-- Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Makassar Selatan optimistis bisa memenuhi target penerimaan pajak tahun 2012 yang mencapai Rp 580 miliar.

Kepala KKP Pratama Makassar Selatan Budiyan, Kamis (7/6/12), mengatakan, optimisme tersebut karena realisasi penerimaan pajak tahun 2011 lalu melebihi target hingga 30 persen dari Rp 508 miliar menjadi Rp 572 miliar.

Penerimaan pajak di wilayah Makassar Selatan berasal dari wajibpajak (WP) pribadi. Sedangkan, penerimaan lainnya berasal dari sektorkonstruksi, perdagangan besar, dan administrasi Pemerintahan Kota (Pemkot) Makassar.

"Kami berharap tahun ini semua wajib pajak bisa lebih sadar tentang pentingnya pajak karena sangat berpengaruh terhadap kemajuan daerah," ujarnya, di Makassar. 

Sebelumnya, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara (Sulselbaltra) menargetkan realisasi pajak senilai Rp 8,5 triliun. Dari target tersebut, hingga Mei 2012 sudah terealisasi Rp 2,2 triliun atau mencapai 25 persen. 

Menurut Budiyan, target penerimaan pajak tersebut cukup berat. "Karena beratnya kami ajak semua masyarakat wajib pajak untuk kerja sama mengingatkan kewajiban pajak," ujarnya.

Untuk menggenjot penerimaan pajak itu, Kanwil DPJ Sulselbaltra mengajak kerja sama seluruh pemangku kepentingan seperti Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), instansi pemerintah, maupun organisasi lainnya untuk ikut mengingatkan masyarakat wajib pajak.   Ia optimistis sosialisasi tersebut akan berpengaruh pada peningkatan kesadaran wajib pajak. "Seperti tahun lalu kita juga mengingatkan dan kita penuhi target 104 persen. Secara nasional kita urutan empat dari 33 kantor wilayah," jelasnya.

Penulis : Hajrah
Editor : Imam Wahyudi

Makassar Masih Butuh 6.000 Kamar Hotel


Tribun Timur - Rabu, 6 Juni 2012 21:09 WITAMore Sharing ServicesShare | Share on facebook
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulsel menyebutkan Kota Makassar membutuhkan sekitar 6.000 unit kamar hotel, untuk mengakomodir kegiatan nasional yang akan digelar di Kota Makassar. 

Setidaknya ada sekitar 16 acara nasional bakal dipusatkan di Makassar sepanjang tahun 2012 ini.

Ketua PHRI Sulsel Anggiat Sinaga dalam jumpa persnya, di Makassar, Rabu (6/6/2012), mengatakan, seluruh kegiatan itu akan menjadi tugas masing-masing pihak untuk memberikan kontribusi maksimal, demi dukungan status Makassar sebagai kota Meeting, Intensive, Conference, and Exhibition (MICE). 

Dia menyebutkan, kegiatan itu antara lain acara Kemendikbud, Kemendagri, Departemen Pekerjaan Umum (PU) Cipta Karya, Badan Narkotika Nasional (BNN), Persatuan Dokter Kardiologi, PGRI se-Indonesia, Persatuan Dokter Internist (penyakit dalam),  Health City Summit, dan  Munas Ikatan Dokter Indonesia (IDI).    “Setiap kegiatan nasional kerap membutuhkan 1.000 unit kamar, dan saat ini jumlah kamar hotel yang tersedia sekitar 5.535 unit. Sehingga kami menargetkan hingga akhir 2012 hotel di Makassar sudah bisa menyediakan sekitar 6.000 unit kamar,” jelasnya.    Diakui Anggiat, pesatnya investasi perhotelan di Makassar dipicu karena masih kurangnya jumlah kamar hotel untuk setiap kegiatan nasional. Dari data PHRI, tercatat dalam dua bulan akan ada kegiatan nasional yang digelar. Disebutkan, investasi perhotelan di Makassar masih terus bertambah, dan diperkirakan sampai akhir semester I (Januari-Juni) 2012, Makassar akan memiliki minimal 5.854 kamar.(cr14)

Penulis : Hajrah
Editor : Ina Maharani