Friday, 04 May 2012
MAKASSAR – Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menetapkan wilayah Makassar Maros Sungguminasa Takalar (Mamminasata) sebagai kawasan Status Lingkungan Hidup Ekoregion (SLHE).
Peluncuran program tersebut dilaksanakan di Kantor Pusat Pengelolaan Ekoregion Sulawesi,Maluku,dan Papua (PPE-Sumapapua) Makassar dan dihadiri langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya, kemarin. Penetapan SLHE Mamminasata tersebut bersamaan dengan penetapan Raja Ampat sebagai kawasan ekoregion. Keduanya dinilai memiliki potensi yang sangat memadai untuk menjadi ikon di wilayahnya masing-masing.
Kepala PPE Sumapapua Darhamsyah menyebutkan, Mamminasata memiliki konsep rencana tata ruang terpadu dan merupakan sentra pertumbuhan di Kawasan Timur Indonesia (KTI).Dengan adanya konsep ekoregion,kawasan ini akan dilaksanakan upaya pemanfaatan ruang, pemanfaatan sumber daya alam,serta daya dukung lingkungan secara efisien.
“Konsepnya nanti ini melalui keseimbangan antar wilayah dan antar sektor serta pencegahan kerusakan fungsi dan tatanan lingkungan hidup di kawasan Mamminasata,” ujarnya kemarin. Darhamsyah mengatakan, Kota Makassar sebagai pintu gerbang pada wilayah Maros, Gowa dan Takalar, sehingga secara ekonomis dapat memberikan pertumbuhan dan perkembangan bagi wilayah di sekitarnya.
Apalagi, ujar dia,Mamminasata juga telah didukung dengan pembangunan infrastruktur di bidang jalan dan jembatan, irigasi, jaringan air besih, yang didesai melalui studi. Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya menyebutkan, selain program tersebut, pihaknya juga telah berupaya untuk menerapkan program rumah ramah lingkungan di 33 provinsi di tanah air.
Dengan program KLH tersebut,dia berharap masyarakat bisa hidup lebih ramah dengan lingkungan, sehingga polusi yang bisa merusak alam bisa dikurangi seminimalisir mungkin. “Ini untuk 33 provinsi di Indonesia. Rumah ini bukannya tidak tradisional sekali, tetapi membuat wilayah perkampungan yang tertata, baik dari penggunaan listrik dan airnya,” pungkasnya.
Terpisah, Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Sulsel Tamzil Tadjuddin yang juga hadir di Kantor PPE Sumapapua mengatakan, program SLHE tersebut akan dikawinkan dengan program Pemprov Sulsel yang sementara ini berjalan. Dengan SLHE, katadia,status tersebut dengan menyajikan data kualitas lingkungan hidup berdasarkan median air, udara, lahan, dan kualitas SDA,termasuk keanekaragaman hayati di kawasan Mamminasata.“Provinsi dan kabupaten/kota juga telah membuatnya setiap tahun. Sehingga, ini akan kita kawinkan denganprogramyangdibuatoleh PPE Sumapapua,”pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar