Sabtu, 16 Juni 2012

Kawasan Termewah Anging Mammiri


KEINDAHAN Losari adalah bukti nyata kekayaan Kota Makassar.Kawasan di pesisir Losari ini dirancang menjadi kota mandiri terbaik di kawasan Asia Tenggara.

Para investor seolah berebut menanamkan modal di lahan paling mewah ini. Saat ini beberapa proyek telah terlaksana di kawasan objek wisata kota itu,yaitu pembangunan Center Point of Indonesia (CPI),Kawasan Mandiri Tanjung Bunga oleh PT GMTD Tbk,serta Central Business District (CBD) Tanjung Bunga oleh OSO Group.

Investasinya pun tak main-main karena angkanya mencapai triliunan rupiah.CBD Tanjung Bunga saja menelan dana sekitar Rp3 triliun. Di kawasan itu akan dibangun gedung perkantoran,perdagangan, ritel kelas dunia,kondominium, hotel,hingga hiburan berkelas internasional yang terintegrasi dalam satu lokasi.

Konsep pembangunannya mirip dengan kota mandiri yang dikembangkan pengembang Agung Sedayu Group di Jakarta. CBD atau Grand City of Oso akan dibangun di belakang Celebes Convention Centre (CCC),membentang dari barat ke timur dengan luas sekitar 38–40 hektare.Nanti kawasan bisnis terpadu ini berdampingan proyek CPI yang dikembangkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel. 

Pembangunan kawasan itu ditargetkan berlangsung mulai 2012.Meski telah mendapatkan izin prinsip dari Pemprov Sulsel,peraturan daerah (perda) Kota Makassar terkait investasi tersebut belum terbit. “Kami berharap perda sudah selesai dibahas DPRD Kota Makassar pada Februari (2012). Setelah itu, kami mulai proses pembangunan. Tanpa perda,kami tidak mempunyai payung hukum.

Kini,seluruh dokumen terkait pembangunan CBD sudah rampung dan lengkap,”kata Direktur PT Citra Putra Mandiri (anak perusahaan OSO Group) H Amir Madjid. Grand City of OSO Land berani menyebut proyeknya sebagai kawasan termewah dan terbaik di wilayah Asia Tenggara.Itu berarti sejumlah tempat ternama saat ini,seperti Bukit Golf Mediterania di Jakarta dan Marina Bay di Singapura, akan kalah dibanding kawasan yang dikembangkan OSO Group itu.

“Ini akan menjadi kawasan yang mewah dan favorit untuk berinvestasi.Apalagi,yang kami kembangkan adalah properti yang nilainya terus bertambah setiap tahun. Tentu ini akan menjadi daya tarik tersendiri,apalagi lokasi yang dikembangkan adalah kawasan Losari yang terkenal dengan keindahan pantainya,”katanya. Berlomba dalam pembangunan tentu sangat menguntungkan warga. 

Asalkan pengembangnya tidak merugikan kepentingan publik dan lingkungan sekitar. Masih dalam kawasan Losari,konsep tourism develompment juga sudah dirancang PT Gowa Makassar Tourism Development (GMTD).Area yang dikembangkan di kawasan ini seluas 1.000 hektare.“Di kawasan ini,kami akan membangun kota mandiri. Jadi,warga yang tinggal di kawasan ini,bisa mendapatkan semua yang dibutuhkan untuk keperluan sehari-hari. 

Artinya,jika Anda tinggal di sini dan ingin berekreasi, sudah ada Pantai Akkarena. Kalau mau olahraga air, seperti ski,sudah ada danau.Kalau mau belanja, sudah ada dua mal,yaitu Trans Studio Mall dan Mal GTC,”papar Direktur PT GMTD Tbk Wahyu Tri Laksono. Sementara untuk konsep pengembangan kawasan di Tanjung Bunga,pihaknya akan membangun waterboomdan sea world,yang konsepnya menyerupai Marina (Ancol) Jakarta. 

Total investasi yang akan digunakan untuk pembangunan waterboom dan sea world kurang lebih Rp500 miliar. GMTD juga akan membangun fasilitas pendidikan,kesehatan, pusat perbelanjaan,dan hotel.Untuk semua fasilitas itu,GMTD telah menjalin kerja sama dengan pihak terkait,seperti Universitas Hasanuddin,yang akan menyiapkan tenaga kesehatan untuk dipekerjakan pada rumah sakit yang dibangun perusahaan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar